Berbicara tentang komitmen, mari kita menjawab.

Komitmen, sebuah kata yang sangat simple dan mudah dikatakan, namun sulit untuk dilaksanakan. Itulah realita bukan dusta ataupun cerita melainkan nyata. Semua mata pasti terpana mendengar sebuah kata yang terlontar dari lisan seseorang tentang komitmen, tapi itu semua hanyalah teori belaka. Alhasil, semua tentang komitmen hanya berbuah pembohongan bukan aplikatif. Sehingga konstelasi pada seseorang yang sangat diharapkan berbenih harapan hampa dan hasilnya kosong dan konyol.
Apa sih sebenarnya pengertian dari komitmen? Mungkin semua orang yang membaca tulisan ini pasti sudah tahu apa defenisinya, tapi terkadang tidak diresapi. Itulah disaat kita tahu tapi tidak paham. Nih saya beri tahu pengertiannya secara bahasa, komitmen adalah sikap kesediaan diri untuk memegang teguh visi, misi, serta kemauan untuk mengerahkan seluruh usaha dalam melaksanakan tugas. Sedangkan menurut istilah komitmen itu kukuh dalam pilihannya. Masih banyak lagi defenisi-defenisi dari komitmen yang tidak mungkin diungkapkan secara jelas di tulisan ini. Bagi para pembaca diharapkan bisa mencari referensi dan literature untuk memenuhi kepemahamannya. Sebab di tulisan ini saya tidak menitikberatkan kepada defenisi,  tapi aplikatif.
Komitmen, kata yang menarik penggugah jiwa.  Saya ingin menanyakan kepada pembaca, sudahkah anda komitmen? Semoga saja anda sudah menjadi orang yang komitmen, sehingga anda tidak perlu sebenarnya membaca tulisan ini. Tapi masih boleh lah kiranya anda membacanya untuk menambah wawasan anda. Bukannya saya meragukan anda, tapi sepertinya pembaca belum begitu komitmen. Hingga akhirnya, saya meminta kepada pembaca untuk tetap mempertahankan matanya kepada tulisan ini. Agar wawasan dan pengetahuan bertambah, dan juga tentunya akan merubah mind set da juga merubah kepribadian anda. Dari yang cemen menjadi komitmen.
Apa komitmen anda? Bagaimana komitmen anda? Terhadap siapa anda komitmen? Kenapa anda komitmen? Mengapa anda harus komitmen? Dimana saja anda harus komitmen? Kapan dimulai untuk komitmen?
Inilah pertanyaan bertubi-tubi yang akan menghampiri para pembaca yang notabenenya belum bisa menjadi orang yang komitmen sepenuhnya. Kalau kita ditanya apa komitmen kita? Mungkin kita masih bingung apa lah ya yang mau dijawab. Anda tidak perlu menjawab, karena saya ingin menceritakan kisah kepada anda.
Anda pasti mengenal bilal? Loh, kok nggak? Katrok banget sih. Maaf-maaf bukan bermaksud, tapi saya mengharapkan anda sudah mengenal bilal, bila belum maka kenalilah. Bilal adalah seorang budak, hitam jelek, dan lain sebagainya. Namun dia tidak hina. Tahu ga kenapa bilal ga hina dina? Karena ketika sudah masuk dan mendapat kabar bahwa ada ajaran agama Allah, dia langsung masuk islam. Walaupun secara sembunyi-sembunyi.
Seperti itulah gambaran awal untuk kisah bilal. Mungkin para pembaca penasaran, ada apa sih dengan bilal? Suatu ketika, diterik panasnya mentari, sang majikan mengetahui bahwa bilal adalah seorang muslim. Sehingga dia memutuskan untuk menyiksanya. Diawal majikannya bernegosiasi dengan bilal. Tapi bilal komitmen atas keberislamannya, hingga batu besar ditimpakan ke dadanya. Tapi dia tetap komitmen atas keislamannya.
Nah, loh, pasti dibenak pembaca. Dia kan sahabat rasul, pastinya dong. Inilah mind set orang-orang yang cemen. Bukankah bilal ketika itu baru masuk islam? Sedangkan anda sudah berlama-lama berislam.
Sudah siapkah anda komitmen?
Mari kita tumbuhkan rasa komitmen kita. Apalagi di jalan yang penuh onak dan duri ini. Jalan dakwah. Ya, dakwah ini pada dasarnya tidak membutuhkan orang-orang yang luar biasa. Melainkan orang-orang yang komitmen. Apakah anda siap untuk menjadi orang yang komitmen? Saya sedikit ragu, tapi saya yakin anda bisa menjadi orang yang komitmen.
Apa bentuk komitmen anda pada jalan dakwah? Apakah hanya menunggu saja sambil menggoyang-goyangkan kaki? Atau hanya bisa menyuruh tanpa arah bergerak tanpa arah? Atau anda memang belum siap untuk menjadi orang yang komitmen?

Ayyuhal ikhwah, sudah seberapa komitmen tapak kaki dan sentuhan hati mu di jalan dakwah ini? Apakah anda hanya ingin bermain-main di jalan ini?

0 comments:

Post a Comment

beginilah dakwah...

Beginilah dakwah mengajarkan kita. Terkadang kita tidak bisa menebak dakwah ini. Karena pada hakekatnya dakwah ini adalah sebuah misteri yang tidak bisa dengan mudah untuk disingkap dan direbak. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang bisa serta orang yang yakin. Beginilah dakwah ini mengajarkan kita untuk berkontribusi, bergerak, berkarya, dan lain-lain tidak bisa disebutkan satu persatu.

Dakwah, kata yang indah yang identik diartikan sebagai kata seru, menyeru dan lain sebagainya. Bagaimana dengan menyeru? Tentu banyak cara untuk menyeru. Banyak cara dakwah ini untuk mengajarkan kita untuk menyeru. Bisa dengan LDJ, LDF, LDK, internal ataupun external. Beginilah dakwah mengajarkan bagaimana caranya seseorang harus siap diamanahkan dimanapun.

Ya, itulah dakwah. Yang penuh misteri. Siapa menyangka, dan siapa yang menduga? Bisa jadi ada orang yang sebenarnya layak, namun tidak diizinkan untuk itu. Mungkin ada amanah yang lebih layak untuk beliau atau mungkin kita. Ya, semuanya sudah termaktub di LAUH MAHFUDZ, tinggal bagaimana kita untuk melaksanakan yang namanya amanah.

Beginilah dakwah mengajarkan kita.

Semangat ikhwah, HAYYA 'ALAL JIHADD....

Dakwah adalah cinta, mari kita mengerjakan semuanya dengan cinta yang lebih ikhlas. Agar semuanya bisa terjalankan dengan harmonis. Semangat.semangat.semangat.

Semoga keberkahan senantiasa melimpah atas kita semua
{bersabar dan yakinlah}

Karena kita bukan pemula, dan kita juga belum tahu apakah kita yang akan mengakhiri hingga akhirnya tercapai tujuan kita. Karena dakwah ini misteri..

0 comments:

Post a Comment

Hayya 'alal jihad


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saudaraku yang kucintai karena Allah, semoga keberkahan senantiasa melimpah atas kita semua. Saat ini adalah saat yang akan terasa sulit bagi kita, disaat kita harus dilepas oleh abang dan kakak kita. Mungkin tepat bahasanya bukan dilepas, tapi diberi kesempatan untuk menjadi tim yang mandiri. Akankah kita bisa? Semoga saja.
Saudaraku, bakal banyak ujian dan cobaan bahkan tantangan kedepannya. Apakah kita bisa tegar? Atau malah kita gugur? Semoga Allah melindungi kita dari gugur di jalan dakwah sebagai pecundang. Semoga Allah menggugurkan kita di jalan dakwah sebagai syuhada. Mimpi besar setiap kader, bukan hanya KAMMI.
Saudaraku, dengan apa kita akan memborbardir UNIMED? Apakah cukup dengan teriak sana-teriak sini? Apakah cukup dengan strategi yang lampau yang telah gagal? Ataukah kita ingin mengulang dan merentas asa yang lalu? Atau adakah dibenak kita untuk melakukan yang namanya perubahan nyata? Ataukah kita ingin menjadi sebatas generasi penerus? Tidakkah kita ingin menjadi generasi pengemban amanah dakwah yang bukan hanya melanjutkan estafet dakwah melainkan mengembangkan dan memajukannya? Atau mungkin kita sudah lupa dengan tujuan kita sesungguhnya?
Sudahkah kita siap untuk memborbardir dan mem-futhuhkan UNIMED? Dengan apa kita akan mem-futhuhkan UNIMED? Apakah cukup dengan strategi lama? Saya rasa tidak. Apakah kita cukup dengan tsiqah terhadap aliran cerita? TIDAK. Sekali lagi tidak.
Saya yakin, kader PK KAMMI UNIMED bukanlah orang yang sembarangan. Tidak bicara asal jadi, bukan kader yang ditempah asal-asalan, bukan pula kader pengecut yang sekali dibentak langsung ciut. BUKAN.

Kader PK KAMMI UNIMED :
1. Kami adalah orang-orang yang berpikir dan berkendak merdeka. Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksa kami bertindak. Kami hanya bertindak atas dasar pemahaman, bukan taklid, serta atas dasar keikhlasan, bukan mencari pujian atau kedudukan.
2. Kami adalah orang-orang pemberani. Hanyalah Allah yang kami takuti. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa menggentarkan hati kami, atau membuat kami tertunduk apalagi takluk kepadanya. Tiada yang kami takuti, kecuali ketakutan kepada-Nya.
3. Kami adalah para petarung sejati. Atas nama al-haq kami bertempur, sampai tidak ada lagi fitnah di muka bumi ini. Kami bukan golongan orang yang melarikan diri dari medan pertempuran atau orang-orang yang enggan pergi berjihad. Kami akan memenangkan setiap pertarungan dengan menegakkan prinsip-prinsip Islam.
4. Kami adalah penghitung risiko yang cermat, tetapi kami bukanlah orang-orang yang takut mengambil risiko. Syahid adalah kemuliaan dan cita-cita tertinggi kami. Kami adalah para perindu surga. Kami akan menyebarkan aromanya di dalam kehidupan keseharian kami kepada suasana lingkungan kami. Hari-hari kami senantiasa dihiasi dengan tilawah, dzikir, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi-diskusi yang bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja-kerja yang konkret bagi perbaikan masyarakat.Kami adalah putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini ke mana pun perginya, menjadi pembangunnya yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh.
5. Kami adalah orang-orang yang senantiasa menyiapkan diri untuk masa depan Islam. Kami bukanlah orang yang suka berleha-leha, minimalis dan loyo. Kami senantiasa bertebaran di dalam kehidupan, melakukan eksperimen yang terencana, dan kami adalah orang-orang progressif yang bebas dari kejumudan, karena kami memandang bahwa kehidupan ini adalah tempat untuk belajar, agar kami dan para penerus kami menjadi perebut kemenangan yang hanya akan kami persembahkan untuk Islam.
6. Kami adalah ilmuwan yang tajam analisisnya, pemuda yang kritis terhadap kebatilan, politisi yang piawai mengalahkan muslihat musuh dan yang piawai dalam memperjuangkan kepentingan umat, seorang pejuang di siang hari dan rahib di malam hari, pemimpin yang bermoral, teguh pada prinsip dan mampu mentransformasikan masyarakat, guru yang mampu memberikan kepahaman dan teladan, sahabat yang tulus dan penuh kasih sayang, relawan yang mampu memecahkan masalah sosial, warga yang ramah kepada masyarakatnya dan responsif terhadap masalah mereka, manajer yang efektif dan efisien, prajurit yang gagah berani dan pintar bersiasat, prajurit, diplomat yang terampil berdialog, piawai berwacana, luas pergaulannya, percaya diri yang tinggi, semangat yang berkobar tinggi.

Bukankah ini adalah kader KAMMI?

Apakah kita siap melakukan ekspansi? Ataukah kita akan ciut bersama hembusan angin yang semakin mengeras? TENTU TIDAK. HAYYA 'ALAL JIHAD. Bangkitlah tim SUPER. Bangkitlah TIM SUPER.

BANGKITLAH TIM SUPER
MARI KITA BOMBARDIR UNIMED
KITA GONCANG UNIMED DENGAN KEHADIRAN KITA
TIDAKKAH BOSAN UNIMED TERUS MENERUS DIBELENGGU DALAM KENISTAAN?
BANGKITLAH PARA PEJUANG DAKWAH UNIMED
BERSATULAH, BERGERAKLAH, BERKARYALAH, IYYAKANA'BUDHUWAIYYAKANASTA'IN
BANGKITLAH IKHWAH.
SUSUN STRATEGI DAKWAH YANG MEMANG SUDAH SEHARUSNYA DIBENTUK.
TUNGGU KAPAN LAGI ?
SUDAH CUKUP LAMA KITA BERSABAR
DAN SAAT INI KITA SUDAH MASUK KE DALAM ERA PERJUANGAN.
BOMBARDIR UNIMED.

HAYYA 'ALAL JIHADDDDDDD.

BERJUANGLAH SAUDARAKU.

ALLAHU AKBAR..

Ttd. JUNDUALLAH

0 comments:

Post a Comment