apa itu cinta? meskikah dengan cinta?

Apa makna cinta yang sesungguhnya? Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Itulah cinta menurut versi wikipedia. Sedang menurut islam, cinta adalah kasih sayang.

Sekarang, banyak orang yang menyalahartikan apa makna cinta yang sesungguhnya. Sungguh ironis, cinta dijadikan alasan untuk melakukan hal-hal yang sangat dilarang. Sangat miris melihat pemuda sekarang, yang cetar membahana badai dalam mengeksplorasikan makna cinta itu.

Padahal cinta adalah rasa kasih sayang yang diberikan oleh Allah kepada kita. Bukan untuk dipermainkan. Karena cinta bukanlah sembarangan. Seperti kata ustadz Anis Matta dalam buku serial cinta "Cinta tidak dapat dilihat, tapi dapat dirasakan". Sama halnya dengan angin yang bertiup.

Sungguh cinta sangat indah. Terlalu indah bila harus diperburuk dengan pengaplikasian yang sangat tidak baik. Kata salim a fillah dalam bukunya Dalam Dekapan Ukhuwah " kita ambil cinta dari langit dan kita tebar ke seluruh penjuru bumi".

Apa sih maksudnya?

Maksudnya, cinta itu memang bukan main-main. Karena asalnya pun dari langit. Ia pun harus kita tebarkan ke seluruh penjuru bumi.

inilah cinta, banyak yang tidak paham akan apa itu cinta. Membahana mengartikannya dengan kesalahan-kesalahan. tidak menempatkan segalanya pada waktunya. itulah cinta para pengumbar aurat, para pemburu nafsu.

cinta kita, harus selalu terarah dalam kekhusyukan bersama berpeluk akan persaudaraan. meski jiwa dan raga tak saling menyatu. ruhiyah dan amalan lah penyatunya. meski jiwa dan raga tak saling tatap wajah. ruhiyah dan amalan lah yang menyatukannya

itulah hakikat cinta yang sudah membuyar di pandangan publik. terkadang, orang mengartikan cinta itu sebagai nafsu. ya tentu saja diartikan seperti itu. sebab, peangplikasiannya sudah cetar membahana melewati samudera. maksudnya sudah terlanjur dari dahulu.

inilah hakikat cinta, yang maknanya harus kita jaga. bila sudah rusak, fungsi kitalah mengembalikan apa makna cinta yang sesungguhnya. kembalikan, bahwa cinta itu indah. semua yang dikasihi ALLAH, agar mendapatkan cinta bila terus di jalan-Nya. mari kita pegang cinta itu.

bukan cinta palsu yang maniak nafsu, tapi cinta asli kepada yang hakiki.

0 comments:

Post a Comment

dakwahku

Dakwah, apa itu dakwah? 
Apakah hanya sebatas menyeru saja? 
Ya, bisa jadi. Namun tak cukup hanya menyeru. 
Harus ada pencontohan, realisasi, alias pembuktian. 
Karena menyeru tanpa bukti bulsyt. 

Dakwah, apa itu dakwah? 
Apakah dakwah itu CINTA? 
Ya, tentu saja. Karna dakwah akan menuntut segalanya darimu. 
Apakah dakwah itu UKHUWAH? 
Ya, jelas la. Karena di jalan dakwah ini kita akan merajut tali persaudaraan. 
"sahabat rasulullah, abu hudzaifah wa salim adalah sahabat rasul yang tidak diragukan persahabatannya. Hidup bersama dan syahid bersama, itulah cita-cita mereka. Akhirnya mereka mati syahid bersama dan bersampingan. Sungguh mulia". 
Dakwah, apakah itu dakwah? 
Apakah dakwah itu MISTERI? 
Ya, so pasti. 
Karena kita ketahui, hidup adalah misteri. Begitu juga dakwah. Kita tak pernah tahu kapan dakwah ini menang, siapa yang memelopori, dan dimana posisinya? Disinilah fungsi kita untuk memecahkan misteri itu.

Dakwah, inilah dakwah. 
Akankah kita menjadi orang yang bersabar? 

Akankah kita menjadi air? 
Ataukah menjadi api? 
Atau mungkin jadi batu? 
Petirkah? 
Awankah? 
Atau mungkin angin? 
Daun? 

Menjadi air yang mengalir sesuai tuntutan dakwah kah kita? Atau menjadi penghancur-penghancur hambatan dakwah, hingga dakwah ini berjalan mulus? 
Menjadi apikah yang memanaskan situasi dakwah? 
Atau menjadi kobaran semangat bahkan? 

Menjadi batu yang selalu tegarkah? 
Atau menjadi puing-puing masalah? 

Menjadi petir yang mengalirkan semangat juang? Atau menjadi penyisipan ketakutan? 

Menjadi awan yang memberi keteduhan? Atau memberi keributan? 

Menjadi angin penyejuk? Atau menjadi angin pengobrak abrik. 

menjadi daun hijau yang tegarkah? Atau menjadi pecundang yang gugur.

0 comments:

Post a Comment

Menjadi pemimpin mudah, menjalankannya yang susah



Menjadi seorang  pemimpin, adalah amanah yang telah diberikan kepada manusia. Memimpin di atas bumi ini. Itulah yang dikatakan di dalam berbagai referensi mengenai kepemimpinan. Ya, seperti itulah tentang kepemimpinan.
Pernah membaca hadits tentang kepimpinan. “Setiap kamu adalah pemimpin, dan tiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya”. Nah, hadits aja mengatakan seperti itu. Dan pernah juga mendengar bahwa menjadi seorang pemimpin, adalah sebelah kakinya sudah menginjak yang namanya neraka.
Menjadi seorang pemimpin, bukanlah pekerjaan yang sangat mudah. Sangat banyak ancaman bagi para pemimpin, tentunya pemimpin yang tidak amanah. Untuk menadi orang yang amanah pun tidak semudah yang kita kira. Apakah kita bisa menjadi pemimpin
Sebenarnya bisa, karena setiap manusia adalah pemimpin yang diciptakan Allah untuk bumi. Kalau bukan kita siapa lagi? Namun, untuk menjadi pemimpin haruslah amanah. Inilah yang terberat. Dan inilah yang sangat berat.
Kenapa sih menjadi pemimpin itu berat? Karena menjadi pemimpin adalah harus menjadi orang yang amanah. Ketika seorang pemimpin tidak amanah, maka dia pun harus mempertanggungjawabkan apa yang telah dikerjakan.
Menjadi pemimpin mudah, menjalankannya yang susah

0 comments:

Post a Comment

Islam??? perfek euyyy


Islam, adalah agama yang lengkap (syumul). Percayakah? Wajib percaya dong. Kalau tidak percaya, entar deh dikasih tahu.
Islam adalah agama yang sangat mengatur segala hal yang ada di dalam kehidupan sehari-hari. Kalau kita pernah mendengar bahwa sanya yang ini dan yang itu tidak boleh disatu-satukan dengan agama. Upppzzz, itu salah. Untuk agama ini, memang semuanya diatur secara sempurna dan perfek.
Diawal kita bangun, sampai kita tidur kembali. Semuanya diatur di agama ini. Misalnya, adab berperilaku, adab beribadah, dan lainnya. Tentunya semuanya akan bernilai pahala bila dilakukan karena Allah. Karena semua perbuatan tergantung pada niatnya (bias dilihat di hadits arba’in).
Itulah kesempurnaan islam. Tadi telah disampaikan mengenai adab-adab dan lainnya. Kita tarik adab bergaul. Di dalam riyadushshalihin karangan imam nawawi jilid pertama, mengatakan bahwa di dalam hadits yang saya lupa perawinya bahwa senyum saja bernilai pahala dan berwajah ceria saja bisa membuat syurga menerima kita dan neraka menolak kita. Itulah indahnya islam.
Bukankah begitu? That’s right. Itulah kesempurnaan islam. Andaikan islam tidak mengajarkan kepada kita untuk berwajah ceria. Maka kita akan berwajah cemberut semua.
Itulah indahnya islam. Menyenangi hal-hal yang indah. Kalaulah islam tidak mengajarkan hal yang kecil begitu, maka kita akan selalu mengabaikan yang kecil. Karena itulah sempurnanya islam. Sekecil apapun itu amal dapat bernilai pahala.
Itulah indahnya islam, sehingga ia tidak mudah ditolak. Banyaknya orang yang masuk islam, disebabkan indahnya islam ini. Andai islam ini banyak paksaan, maka tiada yang mau.
Kita lirik juga deh kelarangan meminum khamr. Ternyata ada hikmah dibalik larangan itu. Tidak baik untuk kesehatan, menumbuhkembangkan kriminalitas dan lain-lain. Kalau lah tidak dilarang, gimana ya?? Ga kebayang.
Lagi-lagi itulah kesempurnaan islam. Masih ga percaya ni atas kesempurnaan islam?? Kita lirik lagi deh larangan memakan babi, eh ternyata ada hikmahnya. Allah lah yang mengetahui apa yang terbaik untuk ciptaan-Nya. Ibaratnya kita menciptakan suatu benda, pasti kita yang lebih tahu gimana perlakuan yang terbaik.
Rasanya sudah cukup ya tentang kesempurnaan islam. Karena islam memang agama yang perfek dah. Ayo gabung. Ayo bergabung dengan islam. Let’s join it.

0 comments:

Post a Comment

Negeri para koruptor.



Saya pernah mendengar, ayah saya berbicara tentang salah satu tanda-tanda kiamat adalah disaat sogok-menyogok menjadi budaya masyarakat. Na’udzubillah. Inilah negeri kita indonesia, dihuni para pecinta materi. Tak peduli dengan rakyat yang ada di sana sini.
Inilah negeri para koruptor. Selalu berambisi mengejar materi. Korupsi tak kenal henti sampai mati. Tak peduli menjadi sengsara rakyat negeri ini.
Inilah negeri para koruptor. Yang ada di dalam otaknya hanyalah pikiran kotor. Bagaimana cara menghasilkan uang meski dengan jalan yang picik dan kotor. Yang penting kantong terisi full dengan uang hingga dompet kendor.
Inilah negeri para koruptor. Sogok-menyogok sudah mulai menjadi sebuah tradisi. Tradisi duniawi, yang menghantarkan kepada pendzaliman besar-besaran. Terhadap rakyat sendiri.
Kita lihatlah negeri ini yang selalu terdengar berita dari televisi. Hanya korupsi, dan lagi-lagi korupsi. Terkadang rakyat lelah dan letih mendengarkan berita korupsi. Ini menjadi PR yang sangat besar bagi para pemimpin indonesia.
Inilah negeri pada koruptor. Setelah ketahuan korupsi, hukumannya hanya sedikit. Palingan, penjara 2 sampai 5 tahun. Sedang pencuri sendal, bisa dihukum sampai puluhan tahun.
Inilah negeri para koruptor. Kita lihat lucunya negeri ini. Hukumpun bisa dijual beli. Siapa yang harus kita salahkan?
Inilah negeri para koruptor. Korupsi sudah menjadi budaya dan tradisi. Rakyat bingung mau menyalahkan siapa. Apakah pemimpinnya, atau sistemnya? Atau mungkin oknum yang bermain di dalamnya.
Inilah negeri para koruptor. Yang berpikiran kotor untuk mencari uang. Meski dengan jalan yang tidak benar. Alangkah lucunya negeri ini.
Inilah negeri para koruptor. Ketika bekerja hanya untuk dunia tanpa memikirkan akhirat, maka yang ada di dalam benak mereka adalah harta, tahta, dan wanita. Padahal ada yang lebih penting lagi, yaitu akhirat. Inilah negeri kita.
Inilah negeri para koruptor. Yang meraup uang rakyat tapi kerjaannya hanya molor. Tapi ingin punya uang banyak. Hingga mereka korupsi.
Inilah negeri para koruptor. Dimulai dari yang kelas teri sampai kelas kakap sangat dilindungi. Padahal hasrus dibasmi. Basmi habis sampai tuntas sampai mati.
Inilah negeri para koruptor. Mereka bekerja hanya untuk dunia, tanpa cinta dan tanpa memikirkan akhirat. Inilah negeri kita. Negeri yang kita cinta, pemimpinnya bekerja tanpa cinta.
Inilah negeri para koruptor. Mereka bekerja tanpa cinta. Sehingga tidak memikirkan nasib rakyat yang sedang kelaparan. Yang mereka tahu, mereka kenyang dan punya rumah mewah.
Itulah disaat yang memegang kekuasaan orang yang tidak mengerti agama. Bermain dengan kekuasaan tanpa dibarengi agama. Maka  yang ada hanya lah dunia. Andai yang memimpin negeri kita memedomani cara memimpin Rasulullah, Abu bakr, Umar, Utsman, Ali dan lain  sebagainya. Maka negeri ini tidak akan seperti ini.
Disaat bekerja dengan cinta yang terharmonisasi dengan baik. Maka kerjaan yang berat akan menjadi ringan. Inilah negeri para koruptor. Siapa yang mampu mengubahnya? Saya? Kamu? Mereka? Atau kita?.
Semoga keberkahan senantiasa melimpah atasmu.

3 comments:

Post a Comment

Menulis itu, asyyyyiikkkkk



Menulis, ini adalah kegiatan yang sebenarnya mengasyikkan bagi mereka yang gemar menulis. Bagaimana bagi mereka yang tidak suka menulis? Bagaimana bagi mereka yang tidak tahu aturan menulis?
Bagi saya, menulis adalah hal yang paling susah diawal, dan akan mengalir apa adanya ketika sudah menemukan titik temunya. Tentunya perlu ekstra diawal. Bukan diawal karir. Tapi diawal menulis. Harus menumbuhkan ide-ide.
Bagi penulis handal seperti afifa afra, menulis adalah makanan sehari-harinya. Satu hari bisa melahirkan berbagai karya. Bagi kita?? Gimana?? Bisakah seperti mereka?? Tentu saja.
Bagi penulis awal seperti kita, tentunya akan kesulitan untuk melahirkan karya-karya. Sebenarnya tidak perlu bingung. Untuk dan teruntuk kita yang pemula, kita tuliskan saja apa yang ada di dalam otak kita. Tak peduli apapun isinya, yang penting tulis saja.
“Kenapa sih menulis itu penting?”. Pasti pertanyaan ini selalu atau pernah menghantui benak dan pikiran kita. Di dalam shirah islam, ayat yang pertama kali turun adalah “iqra’:bacalah”. “Apa sih hubungan baca dan tulis?”. Ada dong. Apa yang mau dibaca kalaulah tidak ada yang di tulis.
Tentunya, kita mau menjadi penulis yang hebat seperti mereka. Atau mungkin seperti mantan presiden kita habiby, yang menulis kisah hidupnya. Apakah mau? Ataukah tidak?
Tak peduli apa kata orang tentang tulisan kita. Tak peduli apa yang ditulis. Tak peduli apa yang ada di dalam benak kita. Yang penting tulis. Tulis saja apa yang ada di dalam pikiranmu.
Tapi ingat, ada yang harus diingat. Trik agar wawasan dalam menulis bertambah mantap. Adalah rajin membaca. Ya, itulah gunanya selalu disatukan antara membaca dan menulis.
Jadi ingat shirah rasulullah. Beliau menyuruh sahabatnya untuk mempelajari bahasa yunani. Untuk apa? Agar bisa mengirimi mereka surat.
Menulis ini sangat banyak kepentingannya. Misalnya, al-Qur’an, dikumpulkan dan dituliskan kembali. Agar apa? Ya kita lihat saja sekarang, al-Qur’an tetap terawat. Coba bayangkan kalau sahabat rasul tidak menyalin ulang lembaran-lembaran itu. Pasti kita tidak tahu apa itu al-Qur’an.
Selain itu, dengan menulis kita bisa berbagi, memberi motivasi dan lain sebagainya. Ayo kawan-kawan, setiap orang memunyai potensi. Lalu cari dan gali potensimu. Kemudian kembangkan.

0 comments:

Post a Comment