Menulis itu, asyyyyiikkkkk
Menulis, ini adalah kegiatan yang sebenarnya mengasyikkan
bagi mereka yang gemar menulis. Bagaimana bagi mereka yang tidak suka menulis? Bagaimana
bagi mereka yang tidak tahu aturan menulis?
Bagi saya, menulis adalah hal yang paling susah diawal, dan
akan mengalir apa adanya ketika sudah menemukan titik temunya. Tentunya perlu
ekstra diawal. Bukan diawal karir. Tapi diawal menulis. Harus menumbuhkan
ide-ide.
Bagi penulis handal seperti afifa afra, menulis adalah
makanan sehari-harinya. Satu hari bisa melahirkan berbagai karya. Bagi kita?? Gimana??
Bisakah seperti mereka?? Tentu saja.
Bagi penulis awal seperti kita, tentunya akan kesulitan
untuk melahirkan karya-karya. Sebenarnya tidak perlu bingung. Untuk dan
teruntuk kita yang pemula, kita tuliskan saja apa yang ada di dalam otak kita. Tak
peduli apapun isinya, yang penting tulis saja.
“Kenapa sih menulis itu penting?”. Pasti pertanyaan ini
selalu atau pernah menghantui benak dan pikiran kita. Di dalam shirah islam, ayat
yang pertama kali turun adalah “iqra’:bacalah”. “Apa sih hubungan baca dan
tulis?”. Ada dong. Apa yang mau dibaca kalaulah tidak ada yang di tulis.
Tentunya, kita mau menjadi penulis yang hebat seperti
mereka. Atau mungkin seperti mantan presiden kita habiby, yang menulis kisah
hidupnya. Apakah mau? Ataukah tidak?
Tak peduli apa kata orang tentang tulisan kita. Tak peduli
apa yang ditulis. Tak peduli apa yang ada di dalam benak kita. Yang penting
tulis. Tulis saja apa yang ada di dalam pikiranmu.
Tapi ingat, ada yang harus diingat. Trik agar wawasan dalam
menulis bertambah mantap. Adalah rajin membaca. Ya, itulah gunanya selalu
disatukan antara membaca dan menulis.
Jadi ingat shirah rasulullah. Beliau menyuruh sahabatnya
untuk mempelajari bahasa yunani. Untuk apa? Agar bisa mengirimi mereka surat.
Menulis ini sangat banyak kepentingannya. Misalnya, al-Qur’an,
dikumpulkan dan dituliskan kembali. Agar apa? Ya kita lihat saja sekarang,
al-Qur’an tetap terawat. Coba bayangkan kalau sahabat rasul tidak menyalin
ulang lembaran-lembaran itu. Pasti kita tidak tahu apa itu al-Qur’an.
Selain itu, dengan menulis kita bisa berbagi, memberi
motivasi dan lain sebagainya. Ayo kawan-kawan, setiap orang memunyai potensi. Lalu
cari dan gali potensimu. Kemudian kembangkan.
0 comments:
Post a Comment